Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Minggu, 14 April 2019

Thariqah Sammaniyah di Minangkabau


Syekh Muhammad Samman Almadani termasuk wali besar yg ke lima dlm jajaran empat wali besar sebelumnya, yaitu:
1. Syekh Abd Qodir al-Jailani,
2. Syekh Ahmad al-Badawi,
3. Syekh Ahmad ar-Rifai,
4. Syekh Ibrahim ad-Dusuqi.


Bidang yg paling ditekuninya ialah Tauhid-Tasawuf. Ia mengambil ijazah Thoriqoh Khalwatiyah kpd Syekh Mustafa al-Bakri (w.1749). Selain itu, ia juga mengambil 4 thoriqoh mu'tabaroh lainnya yakni Qodiriyah, Naqsyabandiyah, Syadziliyah, & Adiliyah. Kelima thoriqoh tsb kemudian digabung, teknik2 zikir dan wirid berbagai thoriqoh ini dikolaborasikan serta dilengkapi dgn beberapa gubahan yg ia susun sendiri sehingga dikenal dg nama baru yaitu "Sammaniyah" yg zikirnya terkenal dg nama Ratib Samman.
Dgn demikian, mengamalkan Ratib Samman sama halnya dg mengamalkan 5 aliran thoriqoh dalam sekali waktu dan tempat dg hanya seorang guru.

Thariqah Sammaniyah terbentuk dari lima thariqah para ahli sufi, mengamalkan Thariqah Sammaniyah berarti sama halnya mengamalkan lima aliran Thariqah dalam sekali waktu dan tempat dgn hanya seorang guru mursyd, karna Thariqah Sammaniyah merupakan gabungan dari 5 jenis Thariqah.

Thariqah Sammaniyah pada hakekatnya merupakan gabungan dari lima Thariqah Mu'tabaroh, antara lain :
1. Khalwatiyah
2. Qadiriyah
3. Naqsyabandiyah
4. Syaziliyah
5. Adiliyah (Thariqah Adiliyah dibangsakan kepada Syekh Badaruddin al-'Adali)

Syekh Muhammad Sammanal al-Madani menerima ijazah untuk mengajarkan ke lima Thariqah ini dari guru-gurunya, ke lima Thariqah yang diterimanya itu memiliki sanad yang muthasil terhubung ke Rosulullah.

Di antara para Khalifah Syekh Muhammad Samman yang menjadi wakilnya menyebarkan Tarekat Sammaniyah secara lebih luas antara lain ialah:
1. Syekh Abdul Karim as-Samman (anaknya)
2. Syekh Abdus Somad al-Palembani (w.1832)
3. Syekh Ahmad Tijani di Maroko (w.1815)
4. Syekh Muhammad Nafis al-Banjari
5. Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (w.1812)
6. Syekh Siddiq Umar Khon al-Madani (Jeddah)
7. Syekh Kemas Ahmad bin Abdullah al-Palembani (w.1800)
8. Syekh Abdurrahman al-Misri Betawi (w.1847)
9. Syekh Abdul Wahab Bugis (w.1793)
10. Syekh Muhammad bin Syais Sumbul al-Makki (Buton-Sulteng)
11. Syekh Abdurrahman al-Maghribi
12. Syekh Ahmad al-Baghdadi (Irak)
13. Syekh Shuruddin al-Qabuli (Afganistan)
14. Syekh Abdul Wahab Afifi al-Misri (Mesir)
15. Syekh Ahmad Thayib Sudan (w.1824) sanad ini seterusnya berlanjut kepada sanad sammaniyah di minangkabau(kumango)
16. Syekh Daud al-Fathani Thailand (w.1847)
17. Syekh Muhammad Shalih al-Fathani (Thailand)
18. Dll.

Thariqah Sammaniyah al-Khalwatiyah adalah salah satu dari empat Thariqah yang masyur di Tanah Andalas / Ranah Minangkabau Sumatra Barat.

Ulama-ulama Minangkabau mengambil bai'at Thariqah ini dan juga mendapatkan izin atau otoritas sebagai Mursyd dari seorang ulama di Medinah, yaitu Syekh al-Muhaddits Allamah as-Sayyid Muhammad Amin Ibn Ahmad Ridwan al-Madani al-Khalwati as-Sammani (wafat. 1329 H)masyur mengajar di Medinah, beliau ini ialah ulama besar, seorang sufi penganut Thariqah Sammaniyah al-Khalwatiyah, dan dikenal juga sebagai Syekh yang memegang sanad Dala’il Khairat.

Berikut nama ulama-ulama Minangkabau yang belajar kepada beliau dan yang menerima izin menjadi mursyd dari Syekh al-Muhaddits Allamah as-Sayyid Muhammad Amin Ibn Ahmad Ridwan al-Madani al-Khalwati as-Sammani, yaitu:

1).Syekh Abdurrahman al-Khalidi Kumango Batusangkar(w. 1932), beliau ini adalah empat tabaqat pendahulu dalam silsilah al-Faqir Tengku Mudo al-Khalidi.
2).Syekh Muhammad Arif Sampu Solok Selatan.
3).Syekh Muhammad Khatib ‘Ali Padang (w. 1939).
4).Syekh Mahmud Tuanku nan Hitam.
-Syekh Mahmud Tuangku Hitam, beliau adalah paman dari Musnid Dunya ‘alal Ithlaq Syekh Muhammad Yasin al-Fadani (w. 1991).


Thoriqoh Sammaniyah menyebar hingga ke penjuru dunia Islam, termasuk di Minangkabau Sumatra Barat. Di Minangkabau Sumatra Barat dimasyurkan oleh: "Syekh Abdurrahman Al-Khalidi Kumango".
dan Syekh Muda Abdul Qadim Belubus yang merupakan murid dari Syekh Abdurrahman Al-Khalidi Kumango berjasa membuat thariqat ini berkembang hingga kemalaysia dan pattani thailand.




Foto : Lukisan Syech Abdurrahman Al-Khalidi Kumango terlampir, konon kabarnya lensa kamera tak mampu mengambil gambar beliau, maka hanya lukisan ini saja yang mewakili sosok wajahnya.




Foto : Syekh Muda Abdul Qadim Belubus

Syekh Muda Abdul Qadim Belubus.Payakumbuh.
Beliau seorang Mursyd Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah dan Sammaniyah aliyah al-Qadiriyah al-Khalwatiyah.


Syekh Muda Abdul Qadim Belubus menambatkan sanad Naqsyabandiyah al-Khalidiyahnya kepada Syekh Muhammad Soleh Padang Kandis, dan menambatkan sanad Sammaniyahnya kepada Syekh Abdurrahman al-Khalidi Kumango.

Pada Thariqat yang diajarkan Syekh Muda Abdul Qadim Belubus, bukanlah dua Thariqat yang digabung. Namun mata pelajarannya satu persatu kami pelajari dan amalkan.


Mula-mula kami dibaiat Thariqat Sammaniyah, pada kaifiyat dzikir Thariqat Sammaniyah memiliki dua mata pelajaran dzikir, yaitunya kami diajarkan dzikir Jahar dan dzikir Khafi(dzikir Wuquf).

Kemudian pabila ada kesempatan dan perintah dari mursyd untuk bersuluk/Kholwat selama 40 hari, maka kami dibaiat Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah dan melaksanakan riyadoh dan mujahadah mengamalkan mata pelajaran Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"