Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Sabtu, 13 April 2019

SURAU BELUBUS: PUSEK JALO, PUMPUNAN IKAN




SURAU BELUBUS: PUSEK JALO, PUMPUNAN IKAN
Siapa tidak kenal dengan Surau Belubus, surau yang telah berdiri lebih dari satu abad yang lalu itu. Di sini anaksiak dari berbagai daerah diasah secara khusus dalam ilmu tasawuf. Beberapa thariqat diajarkan; segala tanya hakikat dijawab; dan berbilang ragu diputus, di sini. Tokoh ulama besar, sufi yang terkemuka –zhahir dan batin-, yang meneruka Surau Belubus ialah Alm. Maulana Syaikh Mudo Abdul Qadim atau yang dikenal dengan “Baliau Balubuih” (1878-1957). Selain ‘alim dari segi syari’at dengan menguasai kitab-kitab penting dalam lingkungan Ahlussunnah wal Jama’ah, beliau merupakan “mujtahid” dalam tasawuf yang menguasai berbilang thariqat, seperti Naqsyabandiyah Khalidiyah, Sammaniyah Khalwatiyah, Ahmadiyah (Thariqat Ahmad Badawi), Thariqat Qul Huwallah, dan lain-lainnya. Di samping itu beliau juga ahli silat seperti Silat Kumango dan Silat Syaikh Abdul Qadir, juga sebagai ahli pengobatan tradisional Minangkabau, ahli bangunan rumah gadang, dan terakhir, sebagai ahli adat Minangkabau.
Di kalangan ulama-ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah, namanya menjadi buah bibir. Pernah beliau didudukkan sebagai dewan penasehat thariqat sufi dalam organisasi itu. Pada tahun 1954, ketika terjadi persidangan terhadap karangan-karangan Haji Jalaluddin, beliau juga diundang, bersama-sama dengan ulama lain seperti Syaikh Abdul Ghani Batubersurat, Syaikh Muhammad Sa’id al-Khalidi Bonjol, Syaikh Yunus Tuanku Sasak, dan lain-lainnya.
Syaikh Mudo Abdul Qadim sendiri memperoleh ijazah irsyad dalam Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah dari tokoh-tokoh sufi kenamaan di abad 19, seperti Syaikh Abdurrahman al-Khalidi Batuhampar (kakek Moh. Hatta), Syaikh Muhammad Shaleh Padangkandih, Syaikh Ibrahim Kumpulan, dan lain-lainnya. Sepulang dari menunaikan rukun Islam ke-lima, dengan petunjuk seorang wali, beliau kemudian datang ke Kumango. Di sana beliau belajar langsung dengan Syaikh Abdurrahman Kumango mengenai Thariqat Sammaniyyah Khalwatiyah dan Silek Kumango (Silek Wali). Syaikh Kumango memberi ijazah irsyad dalam thariqat dan juga silek.
Banyak ulama yang merupakan hasil didikan Surau Belubus, sebutlah seperti Syaikh Beringin (Tebing Tinggi), Syaikh Muhammad Kanis Tuangku Tuah (pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Batu Tanyuah), Syaikh Ibrahim Bonjol, Syaikh Malin Durrah Batuhampar (guru pada Madrasah al-Manar), dan lain-lain. Ketika alm. KH. Saifuddin Amsir (ulama terkemuka Jakarta) meminta petunjuk kepada Buya H. Sirajuddin Abbas mengenai tasawuf, maka Buya Siraj menyarankan KH. Saifuddin untuk datang ke Belubus. KH. Saifuddin Amsir-pun pernah di Belubus.
*******
Belubus, mengajarkan kita bahwa betapa kayanya ilmu-ilmu ulama Minangkabau masa silam. Mulai dari thariqat, pengobatan, silat, hingga adat, tidak hanya itu “hidup nan bacomin ka-kitab” ditunjukkan oleh sosok Syaikh Mudo yang mutafannin.
Kita sebut petua Maulana Syaikh Mudo, untuk pengingat diri, sebagai yang beliau tulis diakhir risalah-risalahnya:
“Pegang syari’at, tubuah nan kasa,
Pegang thariqat, tubuah nan halus,
Pegang hakikat, tubuah nan batin,
Pegang ma’rifat, Tuhan Allah punyo pegang,
Dicari raso dalam zikia,
Dipakai dalam sumbayang,
Disudahi tatkalo nyawo bapulang kerahmatullah...”
*******

Foto : saya al-Faqir Tengku Mudo al-Khalidi saat bertabaruk didoakan oleh Syekh Khatib Yaman(Pimpinan Surau Belubus saat ini)

Buya Khatib Yaman, beliaulah yang saat sekarang ini memimpin di Surau Belubus Payakumbuh sebagai Tuan Guru(Syekh Mursyd) yang mengajar Thariqat Sammaniyah AlKhalwatiyah dan Thariqat Naqsyabandiyah AlKhalidiyah dan juga Silat Kumango.
Surau Belubus dari masa ke masa dipimpin oleh:


1.Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus
2.Syekh Mukhtar Engku Tanjuang
3.Syekh Marnis Datuak Bangso Dirajo
4.Syekh Anas Malik bin Syekh Abdul Malik bin Syekh Abdul Qadim Belubus
5.Syekh Khatib Yaman (Memimpin Surau Belubus sejak tahun 2011 hingga saat ini)
Sumber tulisan : Buya Apria Putra Engku Mudo Khalis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"