Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Senin, 01 April 2019

Enam Khalifah dari Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus Yang Memiliki Pengaruh Besar


Syaikh Mudo Abdul Qadim merupakan syaikh Mursyid dalam berbagai thariqat, di antaranya Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah, Thariqat Sammaniyah Khalwatiyah, Thariqat Ahmad Badawi, Thariqat Qulhu, dan lain-lain. Beliau lebih dikenal dalam dua thariqat, yaitu Naqsyabandiyah al-Khalidiyah dan Sammaniyah al-Khalwatiyah. Ijazah irsyad pertama yang beliau terima ialah dalam Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah, setelah itu baru “mengambail” Sammaniyah dan memperoleh ijazah irsyad dalam thariqat ini.

Perlu diketahui, beliau tidak menggabungkan dua thariqat ini, sebagaimana tulisan-tulisan yang beredar. Sammaniyah tetaplah satu amalan, dan Naqsyabandiyahpun juga satu amalan. Tapi beliau mengajarkan ke dua thariqat ini dalam mendidik murid, yaitu murid-murid pertama kali diajarkan Sammaniyah. Setelah amalnya tetap, kemudian, sang murid diajarkan amalan Thariqat Naqsyabandiyah Khalidiyah yaitu khalwat/suluk 40 hari lamanya. Begitu yang saya terima dari guru-guru, yang saya alami sendiri, dan yang saya tanyai kepada mursyid yang bertemu dengan Syaikh Mudo Abdul Qadim.

Tulisan: Syekh Engku Mudo Khalis

Enam Khalifah Besar Syech Mudo Abdul Qadim Belubus yang memiliki pengaruh besar dan luas dalam mengembangkan Thariqat Sammaniyah Aliyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah dan Naqsyabandiyah al-Khalidiyah, yaitu :

1.Syech Beringin H.Ayyub di Tebing Tinggi Medan.
2.Syech H.Ibrahim Bonjol di Medan.
3.Syech Sayuti di Suliki.
4.Syech H.Abdul Malik di Belubus.
5.Syech H.Mukhtar Tengku Tanjuang di Belubus.
6.Syech Muhammad Khanis Tengku Tuah di Batu Tanyuah.

 Foto: Syech Beringin H.Ayyub di Tebing Tinggi Medan.

 Foto: Syech H.Ibrahim Bonjol di Medan.

 Foto: Syech Sayuti di Suliki.

 Foto: Syech H.Abdul Malik di Belubus.

 Foto: Syech H.Mukhtar Tengku Tanjuang di Belubus.

                       Foto: Syech Muhammad Khanis Tengku Tuah di Batu Tanyuah.



Tentunya ke 6 khalifah tersebut juga memiliki penerus, Maka penerus dari 6 khalifah tersebut masih ada melanjutkan mata rantai silsilah ini hingga kini, dan tersebar luas ke berbagai penjuru negri.
maka ariflah kita dalam menyikapi hal ini, jangan mengatakan bahwa hanya satu pihak saja yang benar dan sahih, ke enam-enamnya adalah benar sahih(sah), dan penerusnya pun benar.

6 khalifah  ini merupakan khalifah yang besar yang memiliki pengaruh besar dalam mengembangkan Thariqat hingga menyebar ke berbagai penjuru negri bahkan ke mancanegara, dan untuk diketahui bahwa Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus bukan hanya memiliki 6 Khalifah tersebut saja, namun sangat banyak sekali yang diangkat menjadi Mursyd dan diberi ijazah irsyad sebagai penerusnya.

Hasil wawancara Bapak Ali Nafis pada tahun 1988 dengan Tuan Guru Syekh Mursyd yang memimpin Surau Belubus pada masa itu, didapatkan data murid-murid yang telah mendapatkan Ijazah Irsyad dan diangkat menjadi Mursyd adalah sebagai berikut :

Di Propinsi Sumatra Barat
1).Di Kabupaten 50 Kota dan Kotamadya Payakumbuh
Syekh H. Mukhtar Engku Tanjung di Belubus
Syekh H. Abdul Malik di Belubus
Syekh H. Zainal Dt.Piliang
Syekh H. Ahmad Khatib Engku Malano
Syekh H. Khatib Ilyas di Suliki
Syekh Sayuti di Suliki
Syekh Abdul Aziz di Tigo Balai
Syekh Nurullah Dt.Anso di Tanjuang Pati
Syekh H. Zawajir di Sipingai Kec.Guguak
Syekh Mukhtar Engku Lakuang di Lampasi (Pimpinan MTI Koto Panjang Lampasi)
Syekh H. Dt.Mangun (eks Ketua Cabang Muhammadiyah Kec.Suliki Gunuang Omeh)
Syekh H. Ma’ruf Bodi Aia Tobik Kec.Payakumbuh Timur
dan lain-lain

2).Di Kabupaten  Agam dan Kotamadya Bukittinggi
Syekh H. Zakaria di Bonjol
Syekh Malin Sutan di Tilatang Kamang
Syekh Kanis Tengku Batuah  (Pimpinan MTI Baso)

3).Di Kabupaten Padang Pariaman
Syekh H. Bagak Si Belantai
Syekh H. Manshur Jas

4).Di Kabupaten  Solok
Syekh Engku Tuo Cupak
Syekh Engku Kacang
Syekh Ali Imran Malin Marajo

5).Di Kabupaten Pesisir Selatan/Painan
Syekh Abdurrahman Painan

Di Propinsi Sumatra Utara (Medan)
Syekh Beringin H. Ayyub di Tebing Tinggi Medan
Syekh H. Ibrahim Bonjol di Sei kambing Medan
Syekh Burhanis di Binjai

Di Propinsi Riau (pekanbaru)
Syekh Abu Qashim Engku Lunak di Taluak Kuantan
Syekh Khatib Samin di Ludai
Syekh Khatib Bima di Pangkalan Kapas
Syekh Nurdin Usman di Pulau Kijang
Syekh Tengku Mudo Husain di Bangkinang

Di Propinsi Bengkulu
Syekh Faqih Ishak di Muko-Muko
Syekh Ahmad Sati di Muko-Muko

Di Propinsi Jawa Barat
Syekh Woerjono, Letkol CPM (beliau tidak mendirikan surau)

Di Malaysia Barat
Syekh Abdul Muis Tengku Alam di Selangor

Diantara anak-anak Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus yang mendapatkan Ijazah Irsyad dan mengikuti jejak beliau dan mengembangkan Thariqat Sammaniyah Aliyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah dan Naqsyabandiyah al-Khalidiyah adalah :
1.Syekh Abdul  Malik mengajar di Belubus
2.Syekh Abdul Aziz mengajar di Desa Tiga Balai
3.Syekh Nurullah Dt.Anso mengajar di Tanjuang Pati
4.Syekh Zainul Bahar mengajar di Piobang

Jumlah murid-murid Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus sebenarnya banyak sekali, tetapi jumlah mereka itu tidak diketahui lagi, begitu pula tahun berapa dikeluarkan Ijazah Irsyad mereka tersebut, hal ini disebabkan karena tidak adanya administrasi atau pendataan tertulis di Surau Belubus itu sendiri, sedangkan nama-nama diatas hanya dikenal oleh anak-anak Syekh Mudo Abdul  Qadim Belubus dan Pimpinan Surau Belubus saat itu, karena murid-murid tersebut sering datang ke Belubus  semasa Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus masih hidup, dan berziarah ke makam beliau setelah beliau berpulang kerahmatullah.

Nb: Hasil wawancara Bapak Ali Nafis dengan Syekh Marnis Dt.Banso dan  Syekh Abdul Aziz. tahun 1988 (data ini valid untuk kita ketahui bersama)

Buya Khatib Yaman, Beliaulah yang saat sekarang ini memimpin di Surau Belubus Payakumbuh sebagai Tuan Guru(Syekh Mursyd) yang mengajar Thariqat Sammaniyah all-Khalwatiyah dan Thariqat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah dan juga Silat Kumango.
Surau Belubus dari masa ke masa dipimpin oleh:
1.Syekh Mudo Abdul Qadim Belubus
2.Syekh Mukhtar Engku Tanjuang
3.Syekh Marnis Datuak Bangso Dirajo
4.Syekh Anas Malik bin Syekh Abdul Malik bin Syekh Abdul Qadim Belubus
5.Syekh Khatib Yaman (Memimpin Surau Belubus sejak tahun 2011 hingga saat ini)

Foto : Saat saya berkunjung ke Belubus menemui Syekh Khatib Yaman (tampak beliau sedang mendoakan saya)


Foto : Saat saya berkunjung ke Belubus menemui Syekh Khatib Yaman



==============================================================

Foto : Mata rantai silsilah Tengku Mudo al-Khalidi


Dan siapa yang tidak bertali silsilahnya kepada hadhrat nubuwiyah, maka sesungguhnya ia putus limpahan kurnia dan rahmat Allah, dan tidak ada ia waris Rosulullah SAW, dan tidak dibenarkan bai'atnya dan ijazahnya.

Ketahuilah olehmu, bahwa rahasia pada talqin dzikir dan bai'at thariqat sebenarnya adalah mengikatkan sekalian hati murid kepada hati gurunya terus bertali-tali kepada hati guru-guru sebelumnya lalu kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga hadhrat  Allah Azza wa Jalla.

Maka bergurulah dengan seorang mursyd yang memiliki pertalian hingga ke Rosulullah.
" Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar mewarisi ilmu dari Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, yang sanad isnadnya terpercaya (silsilah ilmunya sampai kepada Rosulullah) karena menuntut ilmu agama itu wajib bagi setiap orang islam baik laki-laki maupun perempuan. Barang siapa meninggalkannya ia akan berdosa. Karena tanpa ilmu agama, amal ibadah akan tertolak, tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. "

Thariqat ini adalah harta pusaka ulama-ulama Minangkabau sejak zaman dahulu. Pusaka mesti ditolong, waris mesti dijawab, tali mesti disambung, supaya tersambung pula kepada Sayyidul Kaunain. Terputus tali, hilangnya pusaka, terbaikan waris, menyebabkan terputus faidh limpahan dari Allah. Sebagai pituah Syaikh Amin al-Kurdi, ulama besar di al-Azhar al-Syarif:


فمن لم تتصل سلسلته الى حضرة النبوية فهو مقطوع الفيض ولم يكن وارثا لرسول الله صلى الله عليه وسلم ولاتأخذ منه الإجازة والمبايعة


Oleh karena itu, barangsiapa yang silsilahnya terputus tidak sampai pada Rasulullah, maka luapan nur ilahi terputus darinya. Dia bukanlah pewaris Nabi saw., dan dia tidak boleh membaiat dan memberi ijazah thariqah. (Tanwir al-Qulub, hlm. 500)


*PENTINGNYA MENGETAHUI SILSILAH TAREKAT*

(فَصْلٌ) يَنْبَغِيْ لِلْمُرِيْدِيْنَ أَنْ يَعْرِفُوْا نِسْبَةَ شَيْخِهِمْ وَرِجَالِ السِّلْسِلَةِ كُلِّهَا مِنْ مُرْشِدِيْهِمْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لِأَنَّهُمْ إِذَا أَرَادُوْا أَنْ يَطْلُبُوْا الْمَدَدَ مِنْ رُوْحَانِيَّتِهِمْ، وَكَانَ اِنْتِسَابُهُمْ إِلَيْهِمْ صَحِيْحًا حَصَلَ لَهُمْ الْمَدَدُ مِنْ رُوْحَانِيَّتِهِمْ فَمَنْ لَمْ تَتَّصِلْ سِلْسِلَتُهُ إِلَى الْحَضْرَةِ النَّبَوِيَّةِ فَإِنَّهُ مَقْطُوْعُ الْفَيْضِ وَلَمْ يَكُنْ وَارِثًا لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلاَ تُؤْخَذُ مِنْهُ الْمُبَايَعَةُ وَالْإِجَازَةُ. (تنوير القلوب، ص 500)

Artinya, Seyogyanya bagi para murid itu mengenal dengan baik nasab syekh mereka bahkan seluruh nama yang tertera dalam mata rantai silsilah mursyid yang bersambung-sambung sampai Nabi Muhammad, saw. sebab apabila mereka (murid) hendak memperoleh bantuan atau pertolongan secara ruhaniyah dari mereka sedang hubungan antara dia dengan mereka benar maka akan memperoleh pertolongan secara ruhaniyah, (sebaliknya) barangsiapa yang tidak memiliki hubungan secara silsilah sampai kepada nabi maka terputuslah hubungan itu, dan tidak mungkin menjadi pewaris bagi Rasulullah, saw. dan tidak memperoleh bai’at serta ijazah.

(Tanwirul Qulub)

1 komentar:

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"