Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Senin, 01 April 2019

Ibaraik Ameh babungkui jo karisiek

Ibaraik Ameh babungkui jo karisiek

Emas dibungkus daun pisang tua, saya dapat istilah ini dulu waktu duduk dibangku sekolah, sebuah ungkapan yang diucapkan seseorang kepada Ulama Kharismatik Minang Kabau pendiri PERTI(Persatuan Tarbiyah Islamiyah) Alm. Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli atau yang lebih dikenal dengan Inyiek Canduang.

Sejak lama saya hendak menuliskannya namun   karena kondisi #Ngalau yang saya hadapi sehingga tidak berdaya diri ini. Nah Sekarang saya akan coba menuangkannya.

Kita lihat dari segi bahasa kalimat diatas "Ibaraik Ameh babungkui jo karisiek" tidak terdapat dalam kamus bahasa indonesia dan kalau kita tanya Mbah Google juga tidak bersua, memang! karena bahasa tersebut terambil dalam bahasa Minang.

Ibaraik = Bagaikan
Ameh = Emas
Babungkui = dibungkus
jo= Dengan
Karisiek = Daun pisang yang sudah tua

Kira-kira itulah makna dari kalimat tersebut kalau kita Transetkan kedalam Bahasa Indonesia menurut hemat saya. kalau saya keliru mohon di luruskan.

Emas adalah sesuatu yang sangat mulia, berharga, dan sangat diinginkan oleh manusia dan sesuatu yang diburu dan dicari dimanapun tempatnya berada bahkan di dasar laut pun akan dicari.

Kerisik adalah sesuatu yang tidak berharga atau tidak bernilai bahkan dijadikan bahan bakar untuk penyulut api.
Nah sekarang digabungkan keduanya menjadi satu "Emas dibungkus Kerisik" menurut pemahaman saya dapat diambil Natijah
Orang yang seperti itu adalah :

۞Bersikap tawaduak
۞Tidak ingin Pamer

Kalau yang  berharga itu dimanapun akan dicari orang, tidak perlu diperlihatkan atau dipertontonkan dan sebaliknya.
Jadi memang yang berharga itu musti di sembunyikan supaya orang bekerja keras untuk mendapatkannya, kalau perlu disembunyikan dengan kerisik.

Sejatinya Orang alim itu tidak suka disanjung-sanjung dan dihormati berlebih-lebihan. Cukup apabila masyarakat dan para sahabatnya mencintainya. Semuanya dilakukannya dengan jujur dan tulus. Demikianlah cara orang alim menghindarkan dirinya dari sifat kibir dan riya.
الهي انت مقصودي ورضاك مطلوبي

By: Buya Pardi Syahri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"