Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Jumat, 12 April 2019

ILMU TITIK BA ADALAH ILMU THARIQAH

ILMU TITIK BA

oleh : Tengku Mudo al-Khalidi

Alkisah..
Konon dikisahkan orang.. dahulu ada seorang pemuda sedang mencegat seorang tua renta ditengah jalan untuk merampas hartanya.Ternyata si Tua renta itu hanya memiliki seuntai tasbih,lalu dengan ketenangan dan sambil tersenyum menghias bibir,si Tua renta itu menyerahkan seuntai tasbih karena hanya itulah harta yang dibawanya,seraya ia berkata : “Silahkan kau ambil ini Hai anakku”,tetapi kalau kau ingin yang lebih banyak lagi,maka cobalah kau tengok pohon enau itu ”.
Si anak muda menoleh ke pohon enau yang ditunjukkan oleh si Kakek Tua.Betapa takjubnya ia setelah melihat pohon enau benar-benar emas dari akar sampai kedaun.Si anak muda-pun menyadari bahwa yang berada dihadapannya bukan orang sembarangan,tetapi sorang sakti mandraguna.
Si pemuda segera meminta maaf serta mencium tangan si Kakek Tua seraya bermohon : “Wahai Tuanku ,perkenankanlah hamba untuk bisa menjadi murid Tuanku,dan hamba mohon maaf dan ampun atas perlakuan hamba tadi terhadap Tuanku”.
Si Kakek Tua memandang pemuda itu dengan penuh selidik dan berkata: “ilmu apakah yang engkau inginkan dariku?”.Si Pemuda menjawab sambil menundukkan kepala:”ajarilah hamba ILMU TITIK BA duhai Tuanku”.
Sambil tersenyum,si Kakek Tua meraih bahu si Anak Muda dan menyuruhnya berdiri.”Baiklah,tetapi aku harus pulang dahulu, dan engkau tunggulah aku disini”. Beliaupun pergi.Sekitar tiga tahun kemudian si Kakek Tua baru teringat kembali bahwasanya ia telah berjanji kepada seorang pemuda yang dahulu pernah hendak merampas hartanya ditengah jalan, untuk mengajarkan Ilmu Titik Ba.
Sebagai seorang yang selalu setia kepada janji, beliaupun segera bergegas berangkat menuju arah pertemuan mereka dahulu. Betapa terkejutnya si Kakek Tua melihat si pemuda sedang duduk samadi ditempat mereka janjikan dahulu, di pinggir sebuah sungai/kali. Si pemuda terlihat kurus dan dilingkari oleh jalaran daun-daunan. Si Kakek Tua segera membangunkan si pemuda dan langsung diberi nama “KALIJOGO“ (penjaga kali). Si Kakek Tua sakti mandraguna itu ternyta tidak lain dari seorang Waliyullah yang terkenal dengan nama “SUNAN BONANG”. 
Dari jalinan kisah ini dapatlah dipahami bahwa “Ilmu Titik Ba” memang sudah menjadi pegangan Para Wali baik ditanah jawa maupun diseluruh dunia.
lalu apakah sebenarnya Ilmu Titik Baa ini?
Ilmu Titik Ba adalah ilmu membersihkan jiwa yaitunya tazkiyatul nafs, membersihakan HATI SANUBARI, karna yang dimaksud Titik Ba adalah HATI SANUBARI, sebab hanya hati yang bersihlah yang mampu menerima ilmu kewalian.


Adapun Allah Ta’ala telah menurunkan wahyunya kepada Nabi dan Rosul sebanyak 104 dengan Al-Quran ,
30 shuhuf kepada Nabi Adam AS.
60 shuhuf kepada Nabi Sis AS.
10 shuhuf kepada Nabi Ibrahim AS.
1 kitab Taurat kepada Nabi Musa AS.
1 kitab Zabur kepada Nabi Daud AS.
1 kitab Injil kepada Nabi Isa AS. 

1 kitab Al-Quran kepada Rosulullah SAW. 


Ketahuilah olehmu kitab yang 104 diturunkan Allah Ta’ala kepada segala Nabi dan Rosulullah maka maknanya itu terhimpun kepada Al-Quran yang 30 juz,dan Al-Quran yang 30 juz terhimpun maknanya pada surat Al-Fatiha yang tujuh ayat,dan surat Al-Fatiha yang tujuh ayat terhimpun maknanya kepada Bismillahirrahmanirrohim,dan Bismillahirrahmanirrohim terhimpun maknanya kepada huruf Ba, 

ﺒﻲﻜﺎﻦ ﻣﺎﻜﺎﻦ ﺒﻲ ﻴﻜﻮﻦ ﻤﺎﻴﻜﻮﻦ ﻓﻮﺠﻮﺪﺍﻠﻌﻮﺍﻠﻢ ﺒﻲ 
“BI KANA MA KANA, BI YAKUNU MA YAKUNU, FAWUJUDUL ’AWALIMI BI,, 

Artinya : 
“ Dengan Aku ada apa saja yang telah ada, dan dengan Aku akan ada apa saja yang akan ada. Maka adanya semua ‘alam ini adalah denganKu”. 

INILAH YANG TERKANDUNG DIDALAM BA 

dan Ba terhimpun kepada titik,dan Titik Ba atau nakutoh terhimpun kepada benih yang ditanam Allah Ta’ala pada hati hambanya A.. I.. bukan A.. bukan I.. tiada berhuruf,melainkan adalah ucap nur semata-mata,yakninya nur iman dan nur petunjuk pemberian Allah Ta’ala,maka berkekalan para Arifbillah(Waliyullah) mangamalkan kitab yang 104 ini”. 

Adapun makna nakutoh atau dalam bahasa indonesianya adalah “Titik” 

Adapun misal makna nakutoh itu seumpama tinta diujung pena,maka pena itu terletak diatas sesuatu,apabila pena itu naik keatas maka tinta turun kebawah,apakah bunyinya pena naik keatas? dan apakah bunyinya tinta turun kebawah? dan apakah namanya perceraiannya?maka hal ini marilah kita ikut firman Allah Ta’ala didalam Quran Surat An-Nahl ayat 43 :

 فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ 
Artinya : “Maka bertanyalah kamu kepada Ahli Dzikir (orang yang mengetahui) , sekiranya kamu belum mengetahui”. 

Maksud kata bertanya dari ayat diatas adalah kita diwajibkan menuntut ilmu zikir kepada ahlinya supaya jangan sia-sia ‘amalan kita, maka menuntut ilmu Titik Ba itu adalah dengan mencari Guru yang Mursyd dengan menjalani Ilmu Thariqah  

Guru Mursyid adalah Suatu KEHARUSAN. 

Sunan bonang berkata:
Jangan hanya belajar kepada yg kitab.
Haruslah belajar juga kepada yg kutub.
Yaitu kutub alamin ialah seorang guru mursyid pewaris nur muhammad dari rasululloh saw.
Inilah yang di sebut ulama warisatul Anbiya yg mewarisi ilmu nabi sebagai qutub amal dan qutub ilmu.
Karena penjelasan islam tidak cukup hanya di jabarkan,
Tetapi harus di bimbing oleh seorang mursyid agar di tasyjidkan,
Yaitu di hidupkan dan di nyalakan cahaya dzikir di hati kita dengan talkin dzikir.
Agar kita di tuntun kepada hadirat ALLAH sampai ma'rifat billah.
Melalui dzikir jahar, dzikir khofi, dzikir ruh, dzikir sirri dan mata pelajaran dzikir lainnya hingga kita memperoleh makam yang tinggi.

Tentang seorang guru mursyid di dlm al qur'an
Di sebutkan ALLAH dlm surat al kahfi Ayat 17 :
مَن يَهْدِ ٱللَّهُ فَهُوَ ٱلْمُهْتَدِ وَمَن يُضْلِلْ فَلَن تَجِدَ لَهُۥ وَلِيًّا مُّرْشِدًا

Artinya
Barang siapa yang di beri petunjuk oleh ALLAH dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa yang di biarkan sesat, maka tidak akan di pertemukan dgn wali mursyid yg memberinya petunjuk.

Semoga sahabatku semuanya mendapatkan hidayah di pertemukan dengan qutub alamin atau wali mursyid dalam perjalanan hidup kita,,
Yg cahaya dzikirnya mampu menyulut dan menyalakan cahaya iman dan taqwa.....Aamiin...

Beruntunglah saudara-saudaraku yang mencari dan menyelam kedalam ilmu ma'rifatullah dan mendidik Qalbu yang lazim disebut dengan TITIK BA melalui bimbingan seorang waliyammursyda.


SEORANG MURSYD TIDAK MENCARI MURID, NAMUN SEORANG MURID YANG MENCARI ALLAH AKAN MENCARI MURSYD.
Foto kenanganku dengan mursydku 
selesai aku berkhalwat pada pada 10 Dzulhijjah 1438 bertepatan dengan 1 September 2017.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"