Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Sabtu, 13 April 2019

Talqinudz-Dzikr

Di dalam thoriqoh ada yang disebut Talqinudz-Dzikr ( Talqin Dzikir ) yakni pendiktean kalimat dzikir La ilaaha illallah dengan lisan (diucapkan) atau pendiktean Ismudz-Dzat lafadz Allah secara bathiniyah dari seorang guru mursyid kepada muridnya.. Dalam melaksanakan dzikir thoriqoh seseorang harus mempunyai sanad (ikatan) yang mutasil (bersambung) dari guru mursyidnya yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Saw.. Karena dzikir tidak akan memberikan faidah secara sempurna kecuali melalui talqin dan izin dari seorang guru mursyid. Bahkan mayoritas ulama thoriqoh menjadikan talqin dzikir ini sebagai salah satu syarat dalam berthoriqoh.. Karena isi (rahasia) didalam thoriqoh sesungguhnya adalah keterikatan antara satu hati dengan hati yang lainnya sampai kepada Rasulullah Saw, yang bersambung sampai kepada Allah Swt.. Perumpamaan orang yang berdzikir yang telah di talqin / dibai’at oleh guru mursyid itu seperti lingkaran rantai yang saling bergandengan hingga induknya, yaitu Rasulullah SAW. Jadi kalau induknya ditarik maka semua lingkaran yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya itu. Dan silsilah para wali sampai kepada Rasulullah SAW itu bagaikan sebuah rangkaian lingkaran-lingkaran anak rantai yang saling berhubungan. Berbeda dengan orang yang berdzikir yang belum bertalqin/ ber bai’at kepada seorang guru mursyid, ibarat anak rantai yang terlepas dari rangkaiannya. Seumpama induk rantai itu di tarik, maka ia tidak akan ikut tertarik.. Maka kita semua perlu bersyukur karena telah diberi ghiroh (semangat) dan kemauan untuk berbai’at kepada seorang guru mursyid. Tinggal kewajiban kita untuk beristiqomah menjalaninya serta senantiasa menjaga dan menjalankan syari’at dengan sungguh-sungguh.




TALQIN DZIKIR/BAI'AT DZIKIR YANG BERMETODE,BERCARA,BERTHORIQOH.

Didalam thoriqoh ada yang disebut TALQINUDZ-DZIKR , yakni pendiktean kalimat dzikir "laa ilaaha illallah" dengan lisan (diucapkan) atau pendiktean ISMUDZ-DZAT lafadz Allah secara batiniyyah dari seorang guru Mursyid kepada muridnya .

Dalam melaksanakan dzikir thoriqoh seseorang harus mempunyai sanad (ikatan/mata rantai) yang mutasil (bersambung) dari guru Mursyidnya yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Saw .

Penisbatan (pengakuan adanya hubungan) seorang murid dengan guru Mursyidnya hanya bisa melalui TALQIN dan TA'LIM dari seorang guru yang telah memperoleh izin untuk memberikan ijazah yg sah yang bersandar sampai kepada guru Mursyid Shahibuth Thoriqoh , yang terus bersambung sampai kepada Rasulullah Saw .

Karena dzikir tidak akan memberikan faidah secara sempurna kecuali melalui TALQIN DZIKIR dan izin dari seorang guru Mursyid .

Bahkan mayoritas ulama thoriqoh menjadikan Talqin Dzikir ini sebagai salah satu syarat dalam berthoriqoh .
Karena isi (Rahasia) didalam thoriqoh sesungguhnya adalah keterikatan antara satu hati dengan hati yg lainnya sampai kepada a Rasulullah SAW , yang bersambung sampai kehadirat yg Maha Haqq , Allah .

Dan seseorang yang telah memperoleh Talqin Dzikir yang juga lazim disebut Bai'at dari seorang guru Mursyid , berarti dia telah masuk silsilahnya para kekasih Allah yang Agung .

Jadi jika seseorang berbaiat thoriqoh berarti dia telah berusaha untuk turut menjalankan perkara yang telah dijalankan oleh mereka .

Perumpamaan orang yang berdzikir yang telah di Talqin / di Baiat oleh guru Mursyid itu seperti untaian rantai yg saling bergandengan hingga induknya , yaitu Rasulullah Saw .

Jadi kalau induknya ditarik maka semua lingkaran yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya itu .

Dan silsilah para wali sampai kepada Rasulullah Saw itu bagaikan sebuah rangkaian lingkaran-lingkaran mata rantai yg saling berkaitan.

Akan berbeda dzuqiyah yang diperoleh ketika berdzikir, bagi orang yg sudah menerima talqin dan baiat dengan orang yang belum menerima talqin dan baiat.

Hadits Silsilah adz-Dzahab (Mata Rantai Emas)

Suatu ketika Imam Ridha menyampaikan :

“Dari ayahku Musa al-Kazhim berkata kepadaku,
dari ayahnya Ja’far ash-Shadiq ,
dari ayahnya Muhammad al-Baqir
dari ayahnya Ali Zainal Abidin ,
dari ayahnya Sayyid Syuhada’ al-Husain ,
dari ayahnya Ali bin Abi Thalib ,
dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam
dari Jibril  Alaihi Salam,
dari Allah Subhanahuwataala yang berfirman,:

“Kalimat La Ilaha Illallah (tiada tuhan selain Allah) adalah bentengKu, dan barang siapa yang mengucapkannya akan memasuki bentengKu, dan barang siapa yang memasuki bentengKu akan selamat dari azabKu.”

Hadits ini dikenal sebagai hadits silsilah adz-dzahab (mata rantai emas). Disebut hadits yang bermata rantai emas boleh jadi karena setiap perawi dari silsilah rantai tersebut adalah orang-orang maksum.

=============================

Termasuk dalam Ilmu adalah Merujuk segala sesuatu yang disandarkan kepada Rasulullah .

Generasi Awal Tabiin , Muhammad Bin Sirrin menyampaikan

" ILMU ADALAH AGAMA
PERHATIKAN DARIMANA KAMU MENDAPATKANNYA ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"