Mengenai Saya

Foto saya
Thariqah Sammaniyah al-'Aliyyah al-Qodiriyah al-Khalwatiyah - Syatthariyah 'Arifin Billah - Syatthariyah Ashaliyah - Naqsyabandiyah al-Khalidiyah. Dibawah bimbingan : Guru Mursyid Tengku Mudo al-Khalidi as-Sammani as-Syatthari. Dengan alamat : Kelurahan.Jombang, Kecamatan.Ciputat, Kota.Tagerang Selatan, Provinsi.Banten. WhatsApp Admin : 082385789999

Jumat, 05 Juli 2019

ILMU LADUNI

ILMU LADUNI

1. Pengertian Ilmu Laduni
Di dalam dunia sufi ilmu laduni diartikan sebagai ilmu yang didapat dari pemberian langsung dari Allah Swt..[1] Nama lain ilmu laduni adalah ilmu mukasyafah ( mampu melihat dengan pandangan batinnya ) yang berasal dari ilham atau wahyu. Sedangkan dalam Ensiklopedia Islam, juga dijelaskan bahwa ilmu laduni adalah pengetahuan yang diperoleh seseorang yang shalih dari Allah Swt. melalui ilham dan tanpa dipelajari lebih dahulu melalui suatu jenjang pendidikan tertentu. Oleh sebab itu, ilmu tersebut bukan hasil dari proses pemikiran, melainkan sepenuhnya tergantung atas kehendak dan karunia Allah Swt. Dengan demikian, ilmu mukasyafah atau ilmu laduni ini bukanlah hasil mempelajari suatu ilmu pengetahuan, tetapi merupakan ilham yang diletakkan ke dalam jiwa ( hati ) orang mukmin yang hatinya bersih.[2]
2. Cara Memperoleh Ilmu Laduni
Al Imam As Suyuti Berkata : “ Banyak orang mengira, bahwa ilmu laduni itu sangat sulit untuk didapat. Mereka berkata ; ilmu laduni itu berada di luar jangkauan kemampuan manusia. Padahal sebenarnya tidaklah demikian. Untuk mendapatkan ilmu laduni itu, caranya hanya dengan jalan membangun sebab – sebab yang dapat menghasilkan akibat. Adapun sebab – sebab itu adalah amal dan zuhud. “ Kemudian beliau meneruskan : “ Ilmu – ilmu Al Qur’an dan apa saja yang memancar darinya adalah sangat luas sekali. Bagaikan samudera yang tidak bertepi.[3]
Berbeda dengan Imam al Ghazali yang menyebutkan bahwa tata cara memperoleh ilmu laduni ini tertulis di dalam kitabnya , Risalah al Laduniyyah. Beliu berkata, “ Hakikat ilmu laduni dan asal muasalnya , ketahuilah bahwasannya ilmu laduni itu merupakan proses berjalannya cahaya ilham sesudah terjadinya kesempurnaan “. Menurut Imam Al Ghozali, sebagaimana tertulis dalam kitabnya, Majmu’ah Rasail al Imam al Ghazali, setidaknya ada tiga cara yang bisa ditempuh untuk mendapatkan ilmu laduni, yaitu : pertama, Ilmu ladini yang merupakan anugerah dari Allah Swt. Kedua, Melakukan proses riyadhah ( Proses latihan olah batin ) dan ketiga, melakukan tafakur ( memikirkan akan ciptaan Allah secara mendalam/merenung ).[4]
3. Ciri – Ciri Orang yang Memiliki Ilmu Laduni
Disebutkan dkantaranya bahwa ciri – ciri orang yang mendapatkan ilmu laduni, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Orang yang dirahmati oleh Allah dengan ilmu laduni akan mempunyai kepekaan intuisi.
2. Ia tidak merasa punya ilmu laduni, hanya menjalani saja hidup apa adanya.
3. Orang yang diberkahi ilmu laduni akan selalu rendah hati dan tawadhu.
4. Orang yang dikaruniai ilmu laduni sering kali tidak percaya diri jika mendapat petunjuk langsung dari Allah Swt. Walaupun ia dapat melihat dengan batinnya, namun ia justru takut untuk mempergunakannya.
5. Jika orang lain berada di dekatnya, maka orang akan merasa aman, nyaman, dan tercerahkan.
6. Orang ini selalu takut jika dirinya berbuat kesalahan, apalagi jika merasa bersalah pada Allah.
7. Ilmu yang didapatkanya karena buah kesabarannya atas ujian – ujian dan penderitaan hidupnya, serta buah keikhlasannya atas berbagai ujian dari Allah.
8. Orang ini tidak materialitis dan tidak suka dengan popularitas, karena ia telah mafhum mengplikasikan konsep bahwa segala gerak hidupnya bersandar kepada Allah Swt.
9. Dll
4. Ilmu Laduni Dalam Al Qur’an dan Hadits
Sebagaimana telah dijelaskan pada ulasan sebelumnya, ilmu laduni adalah ilmu yang diberikan oleh Allah kepada seorang hamba yang dikehendakin-Nya, tanpa proses belajar. Hal ini kemudian menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi ilmu tersebut. Orang yang memiliki ilmu laduni berarti ia telah menjadi kekasih Allah, dipilih oleh-Nya untuk mengemban amanah-Nya, dan ia adalah seorang yang berhati mulia ( suci ).
Ilmu laduni telah menjadi wacana yang klasik di dalam Al Qur’an dan Hadits. Hal itu ditandai oleh beberapa ayat dan hadits yang secara tersirat dan tersurat menerangkan ilmu ini. Kita tahu bahwa Al Qur’an dan Hadits merupakan dua sumber pengetahuan yang kebenarannya mutlak. Apa – apa yang disampaikan oleh Al Qur’an dan Hadits adalah benar sepenuhnya. Adapun dalil – dalil ilmu laduni dalam Al Qur’an dan Hadits adalah sebagai berikut :
1. Dalil – Dalil Ayat Al Qur’an tentang Ilmu Laduni
v QS. Al Baqarah Ayat 282
“ Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. “
v QS. Al Ankabut Ayat 69
“ Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik “
v QS. Al Qashash Ayat 7
“ Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah Dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya Maka jatuhkanlah Dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena Sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan men- jadikannya (salah seorang) dari Para rasul. “
v Qs. Al Kahfi Ayat 65
#“ Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. “
2. Hadits – Hadits tentang Ilmu Laduni
Selain dijelaskan dalam Al Qur’an, ilmu laduni juga dijelaskan dalam hadits – hadits Nabi Saw. Dalil mengenai ilmu laduni yang berupa hadits di antaranya adalah sebagai berikut :
v Dahulu ada beberapa orang dari umat – umat sebelum kamu yang ilham. Kalaulah ada satu orang dari umatku yang diberi ilham , pastilah orang itu Umar. ( Muttafaqun ‘alaihi )
v Hati - hati terhadap firasat seorang mukmin, karena dengannya ia melihat cahaya Allah. ( HR. At Tirmidzi )
v Ilmu batin merupakan salah satu rahasia Allah ‘Azza wa Jalla, dan salah satu dari hukum – hukum-Nya yang Allah masukan ke dalam hati hamba – hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
v Barang siapa mengikhlaskan dirinya kepada Allah ( dalam beribadah ) selama 40 hari, maka akan zhahir sumber – sumber hikmah daripada hati melalui lidahnya. ( HR. Abu Dawud dan Abu Nu’am dalam Al Hilyah )
v Barang siapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan kepadanya ilmu yang belum ia ketahui “.
Itulah beberapa dalil tentang ilmu laduni yang dijelaskan oleh Al Qur’an dan Hadits. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keberadaan ilmu laduni telah diakui kebenarannya dalam Al Qur’an dan Hadits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terimakasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan"